By : Nur Atikah
Masih
ada gema yang nyaris memantul dalam dada
Dalam kepala seakan berdentang yang kemudian menjadi
kenang
Berulang datang dan terus
saja berulang
Tenggelamlah aku dalam samudera pedihku
Disampingku masih ada sisa bara api
Yang pernah sengaja aku buat untuk hangatkan cairan
dalam bola mataku
AKU ; masih sama, menunggu senja disela-sela kata
Bedanya, puisiku ini tanpa nada
hanya sepenggal kata yang tak bermakna
Sebab, setiap kita hanya sebuah hadiah dari semesta
yang
entah kini sudah menjadi seperti apa.
0 comments:
Post a Comment