Sunday, 9 August 2015

Published August 09, 2015 by with 0 comment

ENERGI NEGERI = MILIK LUAR NEGERI





Pagi asap putih diatas kopi hitam, dan amarah gebu yang masih aku pendam....







"Menteri ESDM Sudirman Said juga berharap kerjasama di bidang energi antara Indonesia dan amerika dapat terus berjalan meski situasi terus berubah."

Salah satu kalimat dalam kabar berita yang membuat hati dan pemikiran saya bekerja keras dipagi hari, mungkin sebagian besar orang berpendapat bahwa kerjasama Indonesia dengan Amerika dalam bidang Energi adalah hal yang baik dan berdampak positip terhadap negeri ini, tapi itu tidak menurut saya.

Saya sebagai Mahasiswa aktif dijurusan teknik elektro sangatlah prihatin ataupun tidak habis pikir, bahkan menganggap tanah air ini tak akan bisa mandiri dan tanah air yang dulu dikenal "negeri yang kaya raya" nyatanya kita tidak memilikinya.

Dalam sebuah seminar yang saya ikuti mengatakan bahwa 90% titik sumber energi di Indonesia sudah milik Amerika dan sisanya ada yang dikelola oleh negara tetangga yaitu Malaysia artinya Indonesia yang kita percaya sebagai negeri yang kaya raya akan sumber daya alamnya kini bagaikan lahan tanam subur yang hanya bisa menghasilkan tanpa bisa merasakan. Apa masih bisa dikatakan "KAYA RAYA" ?

Dari sebagian besar orang yang setuju dengan perkataan 
Menteri diatas mungkin akan beranggapan bahwa ketika Indonesia bekerjasama dengan Amerika kita akan mendapat banyak keuntungan dari mulai hubungan baik dengan Amerika, mendapatkan penghasilan untuk negeri yang mungkin untuk melunasi, mendapatkan energi matang dan siap pakai, dan masih banyak keuntungan lainnya(mungkin)

Saya berbicara tidak sedang benci atau tidak suka dengan kebijakan yang dilakukan, memang kebaikan atau keuntungan yang kita dapat dari kerjasama tersebut akanlah banyak, tapi untuk jangka panjang bukan tidak mungkin kita yang akan membeli energi dari Amerika dan negara tetangga yang mana mestinya itu milik kita dulu dan sekarang.


Usaha saja = Lupakan luka

By : Muhamad Ade Rahmatullah

Aku ini kaya, sayanglah buta
Aku ini subur, sayanglah uzur
Tetangga jadi penguasa, aku mungkin binasa
Wahai kuasa... beri satu jalan ke Roma
Biar kami berjalan susah
Pastilah sana terlihat indah
Biar sakit bertubi - tubi
Mimpi sekali terjadi - jadi

0 comments:

Post a Comment