Friday 24 March 2017

Published March 24, 2017 by with 0 comment

MAKALAH MENYEDERHANAKAN FUNGSI BOOLEAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUINE-MCCLUSKEY (QM)

MAKALAH MENYEDERHANAKAN FUNGSI BOOLEAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUINE-MCCLUSKEY (QM)


ABSTRAK
Dalam sistem penyederhanaan fungsi Boolean, metode aljabar dan metode peta karnaugh sangat sulit untuk menyederhanakan fungsi Boolean dengan jumlah variabel maksimum 4(empat) variabel. Karena itu disimulasikan metode Quine-McCluskey yang mampu menyederhanakan fungsi Boolean dengan lebih dari 4(empat) variabel. Maka dari itu untuk menyelesaikan masalah penyederhanaan fungsi boolean digunakan metode Quine-McCluskey. Metode ini merupakan metode tabulasi dengan dua langkah utama yaitu pencarian prime implicant (implikan utama) dan penentuan prime implicant (implikan utama) inti.

Kata kunci : fungsi Boolean, metode Quine-Mccluskey, prime implicant

PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Aljabar Boolean, sebagai salah satu cabang matematika, pertama kali dikemukakan seorang matematikawan Inggris, George Boole, pada tahun 1854. Boole melihat bahwa himpunan dan logika proposisi mempunyai sifat –sifat yang serupa. Dalam buku The Law of Thought, Boole memaparkan aturan-aturan dasar logika (yang kemudian dikenal sebagai Logika Boolean). Aturan dasar logika ini membentuk struktur matematika yang disebut aljabar Boolean. Pada tahun 1938, Claude Shannon memperlihatkan penggunaan aljabar Boolean untuk merancang sirkuit yang menerima masukkan 0 dan 1 dan menghasilkan keluaran juga 0 dan 1. Aljabar Boolean telah menjadi dasar teknologi komputer digital karena rangkaian elektronik di dalam komputer juga bekerja dengan metode operasi bit, 0 dan 1. Saat ini aljabar Boolean digunakan secara luas dalam perancangan rangkaian pensaklaran, rangkaian digital, dan rangkaian IC (integrated circuit) komputer.
Definisi dari sebuah Aljabar Boolean adalah sebuah sistem aljabar yang terdiri atas himpunan semesta S bersama dengan dua buah operasi yaitu : penjumlahan/addition (+) dan perkalian/multiplication ( . ). Aturan-aturan yang ada pada aljabar boolean pada intinya adalah pembentukan persamaan yang menggunakan beberapa jenis operator (OR, AND, dan Negasi) sehingga aljabar boolean merupakan alat matematis yang cocok untuk keperluan analisis rangkaian logika. Untuk mendapatkan rangkaian logika maka diperlukannya metode-metode penyederhanaan agar fungsi booleannya menghasilkan fungsi yang sederhana sehingga dapat membentuk rangkaian logika.
Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi-operasi yang tidak perlu, literal atau suku-suku yang berlebihan. Oleh karena itu, diperlukan penyerderhanaan fungsi Boolean. Menyederhanakan fungsi Boolean sama artinya mencari bentuk fungsi yang ekivalen tetapi dengan jumlah literal atau operasi yang lebih sedikit. Dalam pembuatan sirkuit elektronik bentuk yang terbaik ini dimaksudkan untuk memperoleh biaya minimum dalam pembuatan sirkuit elektronik dan menghasilkan kinerja yang cepat dalam pengoperasian. Penyelesain fungsi Boolean disebut juga minimisasi fungsi. Contohnya,        f(x,y) = x’y + xy’ + y’ dapat disederhanakan menjadi f(x, y) = x’ + y’.
Dipandang dari segi aplikasi aljabar Boolean, fungsi Boolean yang lebih sederhana berarti rangkaian logikanya juga lebih sederhana (menggunakan jumlah gerbang logika lebih sedikit). Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk menyederhanakan fungsi Boolean :
1.        Secara aljabar, menggunakan hukum-hukum aljabar Boolean.
2.        Metode Peta Karnaugh.
3.        Metode Quine-McCluskey.
Penyederhanaan secara Aljabar, dilakukan dengan memodifikasi persamaan Boolean dimana dalam penyederhanaannya menggunakan teorema / aksioma dualitas untuk membuat bentuk yang paling sederhana. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah memanipulasi Aljabar Boolean. Karena metode Aljabar Boolean bersifat trial and error, maka penyederhanaan dengan metode aljabar ini tidak digunakan dalam kasus nyata. Metode yang paling banyak digunakan adalah Peta Karnaugh dimana cara menggambarkannya dengan sejumlah kotak berbentuk persegi panjang yang berisi minimal term (minterm) dari fungsi booleannya dan banyaknya kotak bergantung pada banyaknya jumlah input dari fungsi tersebut. Metode lain yang digunakan adalah metode Quine-McCluskey atau biasa disebut dengan metode tabulasi.
Pada prakteknya, fungsi boolean yang jumlah variabelnya kurang dari empat dapat dengan mudah disederhanakan menggunakan metode Aljabar dan Peta Karnaugh. Sedangkan fungsi boolean yang jumlah variabelnya lebih dari empat, kedua metode diatas sering kali menghasilkan penyederhanaan fungsi yang bentuknya tidak sederhana. Metode Quine-McCluskey lebih tepat untuk menyelesaikan kasus ini. Penyederhanaan dengan menggunakan metode Quine McCluskey dilakukan dengan cara  menyatakan variabel komplemen dengan 0 variabel bukan komplemen dengan 1 dari bentuk baku fungsi booleannya, setelah itu mengkelompokan suku-suku berdasarkan jumlah 1 lalu mengkombinasikan suku-suku tersebut dengan kelompok lain yang jumlah 1-nya berbeda satu sehingga diperoleh bentuk prime yang sederhana untuk mencari prime implicant serta memilih prime implicant yang mempunyai jumlah literal paling sedikit.
Dari uraian di atas, penulis ingin mengggunakan metode Quine-McCluskey untuk menyederhanakan fungsi Boolean dengan judul “Menyederhanakan Fungsi Boolean dengan Menggunakan Metode Quine-McCluskey”.

2.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas adalah: Bagaimana cara menyederhanakan fungsi Boolean dengan menggunakan metode Quine-McCluskey ?

3.    Tujuan
Tujuan  penulisan pada makalah ini adalah untuk menyelesaikan masalah penyederhanaan fungsi boolean dengan menggunakan metode Quine-McCluskey.

4.    Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penulisan Seminar Matematika ini adalah sebagai berikut : Bentuk baku fungsi boolean yang digunakan adalah  Sum Of Product (SOP).

FIle doc lengkap bisa diunduh disini
Read More
Published March 24, 2017 by with 0 comment

MAKALAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat. Pendidikan tidak lain merupakan proses tranmisi pengetahuan , sikap, kepercayaan, ketrampilan dan aspek perilaku-perilaku lainnya kepada generasi kegenerasi. Dengan pengertian tersebut, sebenarnya upaya diatas sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari adalah hasil dari hubungan kita dengan orang lain, baik dirumah, sekolah, tempat bermain, pekerjaan dan lainnya. Dengan kata lain dimanapun kita berada kita pasti akan belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan.

Bagi suatu masyarakat, hakikat pendidikan diharapkan mampu berfungsi menunjang kelangsungan kemajuan hidupnya, agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan bentuk tata perilaku lainnya bagi generasi muda. Tiap masyarakat selalu berupaya meneruskan kebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuai coraknya masing-masing periode zamannya kepada generasi muda melalui pendidikan atau secara khusu melalui interaksi sosial. Dengan demikian fungsi pendidikan tidak lain adalah sebagai proses sosialisai {Nasution : 1999}.

BAB II
PEMBAHASAN



A.    Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat. Pendidikan tidak lain merupakan proses tranmisi pengetahuan , sikap, kepercayaan, ketrampilan dan aspek perilaku-perilaku lainnya kepada generasi kegenerasi. Dengan pengertian tersebut, sebenarnya upaya diatas sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari adalah hasil dari hubungan kita dengan orang lain, baik dirumah, sekolah, tempat bermain, pekerjaan dan lainnya. Dengan kata lain dimanapun kita berada kita pasti akan belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan.
Bagi suatu masyarakat, hakikat pendidikan diharapkan mampu berfungsi menunjang kelangsungan kemajuan hidupnya, agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan bentuk tata perilaku lainnya bagi generasi muda. Tiap masyarakat selalu berupaya meneruskan kebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuai coraknya masing-masing periode zamannya kepada generasi muda melalui pendidikan atau secara khusu melalui interaksi social. Dengan demikian fungsi pendidikan tidak lain adalah sebagai proses sosialisai {Nasution : 1999}.
Dalam pengertian sosialisasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktifitas pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak ia dilahirkan kedunia yaitu keluarga. Didalam keluargalah anak pertama menerima pendidikan dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini merupakan pendidikan utama atau terpenting terhadap perkembangan pribadi anak. Pada didalam kehidupan keluarga memberi corak pola kepribadian anak yang hidup di dalam keluarga. Alam keluarga adalah pusat pendidikan yang pertama sejak timbulnya adapt kemanusiaan hingga sekarang, hidup keluarga itu selalu mempengaruhi bertumbuhnya budi pekerti dari tiap-tiap manusia { Dewantara dalam Suwarno, 1972 : 72}.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri pula ternyata masyarakat dunia secara global telah ikut mempengaruhi iklim pendidikan. Pengaruh modernisasi di berbagai sektor kehidupan telah melahirkan karakter pendidikan yang hampir sama di seluruh dunia, memiliki mempunyai ciri khas tertentu di tiap- tiap Negara. Dalam masyarakat yang sudah maju, proses pendidikan sebagian dilaksanakan dalam lembaga pendidikan yang disebut sekolah dan pendidikan dalam lembaga tersebut merupakan suatu kegiatan yang lebih teratur dan terdeferensiasi. Inilah pendidikan formal yang biasa dikenal oleh masyarakat sebagai’’Schooling ‘’{ Tilaar : 2003 }.
Perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan akan mulai tergeser. Sekolah tidak lagi menjadi satu-satunya pusat pembelajaran karena aktivitas belajar tidak lagi terbatasi oleh ruang dan waktu. Peran guru tidak akan menjadi satu-satunya sumber belajar karena banyak sumber belajar dan informasi yang mampu memfasilitasi orang untuk belajar. Oleh karena itu aktualisasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan sangat diperlukan.
Pendidikan adalah Suatu usaha untuk mewujudkan suatu suasana pembelajaran dan pengembangan diri baik secara fisik maupun non fisik yang dapat diterapkan dikehidupan berkeluarga,bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Materi Pendidikan harus disajikan memenuhi nilai-nilai hidup. nilai hidup meliputi nilai hidup baik dan nilai hidup jahat. penyajiannya tidak boleh pendidikan sifatnya memaksa terhadap anak didik, tetapi berikan kedua nilai hidup ini secara objektif ilmiah. dalam pendidikan yang ada di Indonesia tidak disajikan nilai hidup, sehingga bangsa Indonesia menjadi kacau balau seperti sekarang ini.
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Ø  Macam-Macam Pendidikan
Pendidikan terbagi atas:
1.      Pendidikan nonformal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan lanjutan.Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar.Pendidikan lanjutan meliputi program paket C(setara SLA), kursus, pendidikan vokasi, latihan keterampilan lain baik dilaksanakan secara terogranisasi maupun tidak terorganisasi.Pendidikan Non Formal mengenal pula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai pangkalan program yang dapat berada di dalam satu kawasan setingkat atau lebih kecil dari kelurahan/desa. PKBM dalam istilah yang berlaku umum merupakan padanan dari Community Learning Center (CLC)yang menjadi bagian komponen dari Community Center.
2.      Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Ø  Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan khususnya di Indonesia yaitu:
Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.Dimana,masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia seolah tidak mengenal kata selesai. Disebabkan oleh Pertama, pesimisnya masyarakat atas kebijakan pemerintah. Kedua, terlalu bersemangatnya pemerintah untuk mengikuti cepatnya perkembangan pendidikan di belahan lain dunia ini. Bisa jadi pemerintah iri dengan gemerlapnya sistem pendidikan di negeri-negeri lain.
Semestinya kita bisa belajar banyak dari sejarah. Dulu, negeri ini dikenal produsen guru terbaik. Hingga pihak negeri tetangga kita, macam Malaysia, merasa perlu mengimpor tenaga pendidik dari bumi Khatulistiwa ini.
Akan tetapi, semua seolah tak lebih dari kenangan manis. Hasil survei terbaru, tahun 2005, menyebutkan Indonesia menduduki ranking 112. Jauh berada di bawah Malaysia dan Bangladesh. Hal itu menunjukkan kenyataan yang membuat kita mengelus dada. Kondisi Human Development Index (HDI) erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Polemik pendidikan di Indonesia selama ini berkutat pada persoalan dana, pengadaan infrastruktur, dan kurikulum bongkar pasang. Seharusnya perdebatan itu tak perlu dilakukan. Sebabnya sederhana saja, bahwa pengadaan ketiga hal itu mutlak menjadi tanggung jawab pemerintah. Tentu jika memang membutuhkan masukan dari pihak lain, misalnya pengusaha, pakar pendidikan, atau perwakilan masyarakat, hal itu sangat dimungkinkan.
Hal lain yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah kondisi generasi muda sekarang. Survei dari lembaga survei di Jakarta yakni AC Nielsen Media menunjukkan bahwa 21 persen dan 34 persen masing masing untuk Fashion Forward dan Constant Hedonist. Keduanya mewakili golongan yang cuek dan asal ikut alur yang ada. Ironisnya, alur pendidikan yang diikuti justru kehilangan arah.
Mekanisme trial and error, bongkar pasang kurikulum, dan proses pendidikan yang gagal, adalah serangkaian lontaran yang muncul dari anggota masyarakat saat saya mengikuti Talkshow Generasi Muda dan Pendidikan yang digelar Suara Surabaya FM, Selasa (2/5) mulai pukul 21.00 WIB. Saya menangkap ada pesimisme, atau justru malah kebingungan.
Dalam hal ini, ada dua hal yang menjadi kunci solusi yakni konsistensi, dan komitmen. Konsistensi dalam hal penerapan kurikulum dan kebijakan terkait lainnya. Harus ada pembicaraan antara pembuat kebijakan dengan penyelenggara industri atau pihak pemakai produk pendidikan yakni para lulusan, dalam penyusunan kurikulum. Dengan demikian dua dunia tersebut akan terhubungkan oleh jembatan bernama kurikulum pendidikan. Dua dunia tersebut tidak lagi menjadi menara gading di tempatnya.
Komitmen dibutuhkan oleh semua pihak. Bahwa semua aspek turut bertanggung jawab pelaksanaan pendidikan di negeri ini. Pun dalam hal ini generasi muda. Meminjam istilah sahabat saya, generasi muda tidak boleh terus-menerus memposisikan diri sebagai korban. Saatnya semua pihak bergerak di tempat dan bidangnya masing-masing.
Momentum Hari Pendidikan Nasional kali ini sudah diawali pemerintah yang menunjukkan itikad baiknya. Hal itu terkait dengan diluncurkannya tiga pilar rencana strategis pembangunan pendidikan yang dilansir oleh media massa. Pertama, peningkatan dan penguatan akses pendidikan. Kedua, peningkatan relevansi dan daya saing mutu pendidikan. Ketiga, peningkatan tata kelola dan citra publik pengelola pendidikan.

B.     Aktualisasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pendidikan
Bentuk aktualisasi dan pernyataan penyadaran diri masyarakat secara kolektif dapat berupa partisipasinya dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan dirinya dan kelompoknya dalam komunitas yang melingkupinya. Cara-cara kolektif berpartisipasi dalam bermasyarakat bisa teraktualisasikan dalam bentuk musyawarah dan juga terbentuknya institusi lokal oleh masyarakat itu sendiri.
Musyawarah adalah sebuah pendekatan kultural khas Indonesia yang dapat dimasukkan dalam proses ekplorasi kebutuhan dan identifikasi masalah. Musyawarah juga merupakan bentuk sarana untuk meningkatkan rasa partisipasi dan rasa memiliki atas keputusan dan rencana pembangunan. Musyawarah dapat merupakan cara analisis kebutuhan dan tidak sekedar keinginan yang bersifat superfisial demi pemenuhan kebutuhan sesaat. Oleh karena itu pemilihan orang-orang yang mewakili sebagai peserta musyawarah untuk suatu keperluan seperti merumuskan kebutuhan masyarakat haruslah benar-benar yang mampu menyalurkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya.
Langkah lain dalam proses partisipasi masyarakat itu adalah pembentukan kelompok. Melalui kelompok akan dibina solidaritas kerjasama, musyawarah, rasa aman dan percaya kepada diri sendiri { Karsidi : 2001 }. Salah satu cara yang efektif untuk membentuk kelompok adalah melalui pendekatan kepentingan yang sama secara primordial. Dalam kelompok primordial itu, para anggota kelompok akan memperoleh referensi yang sama, Dengan bertolakbelakang dari kelompok primordial, maka para anggota akan merasakan adanya hal-hal baru jika mereka bersedia membandingkannya dengan situasi lama. Ini akan menimbulkan keasyikan dan motivasi sendiri. Melalui kelompok, para anggota akan menyusun program, bekerja secara sistematis serta bisa merasakan adanya perkemabangan dan kemajuan sebagai hasil kegiatan mereka.
Pada dasarnya, partisipasi masyarakat telah terjadi di sekolah dalam praktik penyelenggaraan musyawarah maupun pembentukan institusi lokal. 2 jenis kebijakan pemerintah tentang MBS disekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah serta Majelis Wali Amanah di perguruan tinggi BHMN adalah contoh dari bentuk perwujudan mekanisme dan struktur kelembagaan untuk menyalurkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan.
Cara untuk penyaluran partisipasi dapat diciptakan dengan berbagai variasi cara sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah atau tempat komunitas masyarakat dan lembaga pendidikan itu berada. Kondisi ini menuntut kesiapan para pemegang kebijakan dan manajer pendidikan untuk mendistribusi peran dan kekuasaannya agar bisa menampung sumbangan partisipasi masyarakat. Sebaliknya dari pihak masyarakat juga harus belajar untuk kemudian bisa memiliki kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan.
Sebagai contoh adalah tanggungjawab dunia usaha/ industri. Mereka tidak bisa tinggal diam menunggu dari suatu lembaga pendidikan/ sekolah sampai dapat meluluskan alumninya, lalu menggunakannya jika menghasilkan output yang baik dan mengkritiknya jika terdapat output yang tidak baik. Partisipasi dunia usaha/ industri terhadap lembaga pendidikan harus ikut bertanggungjawab untuk menghasilkan output yang baik sesuai dengan rumusan harapan bersama. Demukian juga kelompok masyarakat lain, termasuk orangtua siswa. Dengan cara demikian, maka mutu pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara lembaga pendidikan dan komponen-komponen lainnya dimasyarakat.
Untuk itu , maka dalam kondisi kualitas layanan dan output pendidikan sedang banyak dipertanyakan mutu dan relevansinya, maka pemerintah seharusnya memberikan peluang yang luas bagi partisipasi masyarakat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suryadi Prawirosentono { 2002 : 12 } bahwa ada 6 hal yang bisa mempengaruhi produk dan salah satunya adalah SDM. SDM kita ibaratkan sebagai kelompok masyarakat, yang mana bisa membawa pengaruh pendidikan yang ada dalam sebuah Negara. Lebih dari itu, pemerintah perlu menyusun mekanisme sehingga orang tua dan kelompok-kelompok masyarakat dapat berpartisipasi secara optimal dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan akan mulai tergeser. Sekolah tidak lagi menjadi satu-satunya pusat pembelajaran karena aktivitas belajar tidak lagi terbatasi oleh ruang dan waktu. Peran guru tidak akan menjadi satu-satunya sumber belajar karena banyak sumber belajar dan informasi yang mampu memfasilitasi orang untuk belajar. Oleh karena itu aktualisasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan sangat diperlukan.
Pendidikan adalah Suatu usaha untuk mewujudkan suatu suasana pembelajaran dan pengembangan diri baik secara fisik maupun non fisik yang dapat diterapkan dikehidupan berkeluarga,bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

File doc bisa diunduh disini
Read More
Published March 24, 2017 by with 1 comment

MAKALAH CETAK OBJEK 3D PRINTING MENGGUNAKAN SOFTWARE SKETCH UP

CETAK OBJEK SKETCH UP DENGAN 3D PRINTING
Adi Setiawan, Muhamad Ade Rahmatullah, Musaropah
Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Angkatan 2014

ABSTRAK
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah merubah pola hidup masyarakat di dunia. Dengan ditemukannya teknologi 3D Printing kita dapat memvisualisasikan objek gambar  tiga dimensi secara nyata. Dahulu teknologi 3D printing hanya digunakan pada perusahaan  industri dikarenakan ukuran mesin yang besar, namun saat ini mesin 3D Printing ada yang berukuran portable sehingga dapat digunakan serara pribadi dirumah.  Secara umum prinsip kerja 3D Printing terbagi atas 3 tahapan yaitu membuat objek 3D, printing dan finishing. Pada penelitian ini penulis membuat objek 3D pada softwareSKETCH UP. Hasil dari penelitian ini adalah berupa objek replika hasil cetak menggunakan 3D printing. Sehingga diharapkan perkembangan 3D Printing dapat termanfatkan dengan baik secara komersial.


Kata kunci: Objek, tiga dimensi, 3D Printing, SKETCH UP


BAB1

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya Teknologi Informasi (TI) di berbagai bidang turut merubah pola hidup masyarakat di dunia. Manusia sebagi pengguna teknologi terbesar mulai berfikir cara untuk menemukan terobosan baru yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam memenuhi kegiatan hidup sehari – hari.   Sebelumnya kita hanya mengenal mesin pencetak teks maupun gambar dengan menggunakan media kertas, kain,  plastik acrylic dan sebagainya. Media yang digunakan pada mesin cetak tersebut berupa media dua dimensi (2D).
Dengan ditemukannya 3D printing kita dapat memvisualisasikan suatu objek dengan menggunakan software pendukung seperti SKETCH UP, selanjutnya objek tersebut di cetak sehingga menghasilkan replika objek yang sama dengan apa yang di desain pada komputer. Hasil cetak dari 3D printing di era modern saat ini telah banyak dimanfaatkan sebagai perhiasan, sepatu, desain industri, arsitektur, otomotif, medis, pendidikan, sipil, insinyur dan sebagainnya.
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan 3D printing untuk membuat objek  modeling menyerupai boneka danbo (danboard).  Penulis akan mendesain objek menyerupai boneka danbo dengan menggunakan softwareSKETCH UP selanjutnya dicetak dengan menggunakan 3D printing. Hasilnya berupa replika danbo dengan material plastik PLA.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat permasalahan yang akan dibahas. Antara lain:
1.    Mengapa 3D Printing dapat menjadi alat yang menjanjikan di industri?
2.    Bagaiman cara kerja 3D Printing?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.    Untuk menguraikan manfaat 3D Printing sehingga dapat dimanfaatkan di bidang industri secara komersil.
2.    Untuk menguraikan cara kerja dari 3D Printing.


File doc lengkap bisa diunduh disini
Read More

Thursday 23 March 2017

Published March 23, 2017 by with 0 comment

CARA BERBAGI KONEKSI INTERNET LAPTOP MENGGUNAKAN CONNECTIFY FULL CRACK


DOWNLOAD  Connectify 8 full crack
Password : www.adewambeng.blogspot.com


Connectify 8 Hotspot Pro adalah sebuah software yang berfungsi untuk membagikan koneksi internet. Dengan bantuan software ini, kita bisa membuat WiFi langsung menggunakan laptop ataupun komputer. Selain itu, Connectify ini juga mampu menggabungkan 2 koneksi berbeda sehingga kita bisa mendapatkan koneksi gabungan yang jauh lebih cepat. Software ini sangat berguna nih buat sobat yang pengen share koneksi dari laptop ke smartphonenya. Pastinya gak pake ribet dan mudah untuk digunakan.



Download Connectify 8 full crack

Cara Install Connectify 8 full crack :
  1. Matikan terlebih dahulu koneksi internet.
  2. Install Connectify Hotspot, setelah selesai instalasi langsung close dan jangan dijalankan.
  3. Buka folder crack yang sudah disediakan, jalankan ‘Connectify Crack‘ dengan mode Run Administrator.
  4. Double klik “Activate PRO”.
  5. Selesai.

Terimakasih...

Read More

Wednesday 22 March 2017

Published March 22, 2017 by with 0 comment

CARA MASUK SISTEM BIOS BERBAGAI MERK LAPTOP / PC

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan cara masuk ke sistem bios berbagai merk laptop/pc, ini akan sangat membantu sekali saat rekan-rekan sekalian ingin menginstall ulang Sistem Operasi yang ada pada laptop rekan-rekan, kombinasi yang digunakan untuk masuk ke menu bios masing-masing merk laptop/PC berbeda.

Catatan : Kombinasi yang ada bisa saja tidak bekerja dikarenakan beberapa model laptop memiliki kombinasi yang dibedakan dari biasanya.

ACER

F2 (BIOS Setup) 
F12 (Boot Device Options) 
ALT + F10 (Acer eRecovery) 

ASUS

ESC (Boot Selection Menu) 
F2 (BIOS Setup) 
F9 (Asus Laptop Recovery) 

APPLE (MODEL 2006+)

Command + Option + P + R (PRAM and NVRAM Reset) 
Command + S (Boot into Single-User Mode) 
Command + V (Boot with Verbose Status) 
Option (Select Hard Drive Boot Volume) 
Option + N (Boot Image from Netboot Server) 
Shift (Boot into Safe Mode) 
C (Boot from CD Drive) 
D (Boot from OS/X Recovery and perform Hardware Test) 
N (Boot from Network) 

DELL

CTRL + F11 (Dell™ PC Restore by Symantec) 
F8 (Repair Your Computer) Dell Factory Image Restore

EI SYSTEMS

F10 (System Recovery) 

FUJITSU

F2 (BIOS Setup) 
F12 (Boot Menu) 


GATEWAY

F11 or R (Gateway Recovery) 

HP/COMPAQ DESKTOPS

F10 (HP Recovery)

HP PAVILION/COMPAQ LAPTOPS

ESC (Startup Menu) 
F1 (System Information) 
F2 (System Diagnostic) 
F9 (Boot Device Options) 
F10 (BIOS Setup) 
F11 (System Recovery) 

IBM THINKPAD

F11 (IBM Product Recovery) 

INTEL NUC

F2 (System Setup) 
F7 (BIOS Update) 
F10 (Boot Menu) 

LENOVO

F2 (BIOS Setup) 

SONY VAIO

F10 (VAIO Recovery Wizard) 

TOSHIBA

0 (nol) (Toshiba Harddrive Recovery Utility) 
F2 (Setup Utility) 
F8 (Advanced Boot Options Menu) 
F12 (Boot Menu) 

Terimakasih, apabila ada kekurangan saya mohon maaf dan jika ada yang perlu ditanyakan bisa isi dikolom komentar 😃
Read More
Published March 22, 2017 by with 0 comment

KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN

ALGORITMA HUFFMAN adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan algoritma yang paling terkenal untuk mengkompres teks. Terdapat tiga fase dalam menggunakan algoritma huffman untuk mengkompres sebuah teks, sebagai berikut :

  1. Fase pembentukan pohon Huffman
  2. Fase Encoding
  3. Fase Decoding
Prinsip dari algoritma Huffman adalah karakter yang sering  muncul di-encoding dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang jarang muncul di-encoding dengan rangkaian bit yang lebih panjang. Teknik kompresi algoritma Huffman mampu memberikan penghematan pemakaian memori sampai 30%

Algoritma Huffman mempunyai kompleksitas 0(n log n) untuk himpunan dengan n karakter


Kode Huffman pada dasarnya merupakan kode prefiks (prefix code). Kode prefiks adalah himpunan yang berisi sekumpulan kode biner, dimana pada kode prefik ini tidak ada kode biner yang menjadi awal bagi kode biner yang lain. Kode prefiks biasanya direpresentasikan sebagai pohon biner yang diberikan nilai atau label. Untuk cabang kiri pada pohon biner  diberi label 0, sedangkan pada cabang kanan pada pohon biner diberi label 1. Rangkaian bit yang terbentuk pada setiap lintasan dari akar ke daun merupakan kode prefiks untuk karakter yang berpadanan. Pohon biner ini biasa disebut pohon Huffman.


  • Langkah-langkah pembentukan pohon huffman :

  1. Baca semua karakter di dalam teks untuk menghitung frekuensi kemunculan setiap karakter. Setiap karakter penyusun teks dinyatakan sebagai pohon bersimpul tunggal. Setiap simpul di-assign dengan frekuensi kemunculan karakter tersebut.
  2. Terapkan strategi algoritma greedy sebagai berikut : Gabungkan dua buah pohon yang mempunyai frekuensi terkecil pada sebuah akar. Setelah digabungkan akar tersebut akan mempunyai frekuensi yang merupakan jumlah dari frekuensi dua buah pohon-pohon penyusunnya.
  3. Ulangi langkah 2 sampai hanya tersisa satu buah pohon Huffman. Agar pemilihan dua pohon yang akan digabungkan berlangsung cepat, maka semua yang ada selalu terurut menaik berdasarkan frekuensi.
Sebagai contoh, dalam kode ASCII string 7 huruf “ABACCDA” membutuhkan representasi 7 × 8 bit = 56 bit (7 byte), dengan rincian sebagai berikut:

A = 01000001
B = 01000010 
A = 01000001
C = 01000011
C = 01000011
D = 01000100
A = 01000001

Pada string di atas, frekuensi kemunculan A = 3, B = 1, C = 2, dan D = 1, Untuk lebih jelas mengenai proses pembentukkan pohon hufman, dapat dilihat ilustrasi pembuatan pohonnya dibawah ini:



  • Proses Encoding

Encoding adalah cara menyusun string biner dari teks yang ada. Proses encoding untuk satu karakter dimulai dengan membuat pohon Huffman terlebih dahulu. Setelah itu, kode untuk satu karakter dibuat dengan menyusun nama string biner yang dibaca dari akar sampai ke daun pohon Huffman.

Langkah-langkah untuk men-encoding suatu string biner adalah sebagai berikut :

1. Tentukan karakter yang akan di-encoding

2. Mulai dari akar, baca setiap bit yang ada pada cabang yang bersesuaian sampai ketemu daun dimana karakter itu berada

3. Ulangi langkah 2 sampai seluruh karakter diencoding 

Sebagai contoh kita dapat melihat tabel dibawah ini, yang merupakan hasil encoding untuk pohon Huffman.

Kode Huffman untuk karakter "ABCD"

Dengan menggunakan kode Huffman ini, string “ABACCDA” direpresentasikan menjadi rangkaian bit : 0 110 0 10 10 111 0. Jadi, jumlah bit yang dibutuhkan hanya 13 bit.

  • Proses Decoding

Decoding merupakan kebalikan dari encoding. Decoding berarti menyusun kembali data dari string biner menjadi sebuah karakter kembali. Decoding dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan menggunakan pohon  Huffman dan yang kedua dengan menggunakan tabel kode Huffman.

Langkah-langkah men -decoding suatu string biner dengan menggunakan pohon Huffman adalah sebagai berikut :

  1. Baca sebuah bit dari string biner.
  2. Mulai dari akar
  3. Untuk setiap bit pada langkah 1, lakukan traversal pada cabang yang bersesuaian.
  4. Ulangi langkah 1, 2 dan 3 sampai bertemu daun. Kodekan rangkaian bit yang telah dibaca dengan karakter di daun.
  5. Ulangi dari langkah 1 sampai semua bit di dalam string habis. Sebagai contoh kita akan men-decoding string biner yang bernilai ”111”
Proses decoding menggunakan pohon Huffman

Setelah kita telusuri dari akar, maka kita akan menemukan bahwa string yang mempunyai kode Huffman “111” adalah karakter D.

Sekian artikel kali ini, apabila masih banyak kekurangan saya mohon maaf
Terimakasih & Semoga bermanfaat.





Read More